Total Tayangan Halaman

Minggu, 05 Juni 2011

E-PR
Latar Belakang
 Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, praktisi PR pun perlu menyesuaikan diri dengannya karena media juga berperan besar dalam dunia PR. Seperti yang tertulis dalam buku Effective Public Relations edisi kesembilan karya Scott M. Cutlip, Allen H.Center dan Glen M.Brom bahwa:

“Praktisi PR menggunakan huruf, ucapan, gambar, dan kombinasi dari semua bentuk komunikasi. Mereka menggunakan baik itu media yang bisa dikontrol oleh mereka maupun yang tidak, untuk berkomunikasi dengan banyak public organisasi. Media terkontrol antara lain adalah media dimana praktisi bisa menentukan informasi apa yang akan dibuat, bagaimana pemuatannya dan kapan dimuat, serta-pada tingkat tertentu-kepada siapa berita itu ditujukan. Media yang tak bisa dikontrol adalah media dimana praktisi tidak punya peran langsung dalam penbuatan keputusan untuk isi media. Awak medialah yang memutuskan apakah suatu berita akan dimuat, apanya yang dimuat, bagaimana pemuatannya dan kapan dimuat, serta kepada siapa berita itu akan dilaporkan.”
 Tak dapat dipungkiri bahwa teknologi berdampak besar dalam kehidupan kita. Gaya hidup berubah dratis dengan adanya penemuan-penemuan baru dalam bidang teknologi. Internet merupakan perkembangan teknologi komunikasi yang sangat fenomenal. Internet membuat kita tahu sebuah informasi lebih cepat tanpa harus mendatangi tempat kejadian. Bahkan kecepatan penyaluran informasi di internet jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan media-media tradisional seperti TV, radio, Koran dan lainnya.
 Dengan perkembangan internet ini, praktisi PR dapat memanfaatkannya untuk kegiatannya. Sehingga internet menjadi media baru bagi PR yang dianggap strategis dan mudah untuk dipergunakan. Bahkan saat ini telah muncul istilah baru yaitu E-PR yang merupakan kegiatan kehumasan yang dilakukan melalui internet.

Pembahasan

1. Media Baru, Tantangan Baru

Internet adalah revolusi komunikasi yang sangat mendalam. Dunia digital telah mengubah komunikasi di dalam organisasi dan di antara organisasi dengan berbagai public. Pakar media-baru John Pavlik dan Shawn McInntosh mengatakan tentang perubahan “konvergensi media” sebagai berikut

 “…. Menyatunya telekomunikasi, computer dan media dalam lingkungan digital. Konvergensi dan perubahan yang dihasilkannya telah mengubah banyak aspek dasar dari media massa dan komunikasi. 




 Perkembangan teknologi telah merubah produksi komunikasi,distribusinya, penyampaiannya dan penyimpanannya. Banyak yang telah mengakui perubahan ini telah merubah cara PR dijalankan namun perkembangan yang pesat ini membuat praktisi PR harus bekerja keras untuk menyesuaikan diri pula. 

 Institute of Public Relations dan WORLDCOM Public Relations Group melakukang studi dampak Internet terhadap PR. Kesimpulan studi itu antara lain:

*Ada kesepakatan yang hamper bulat (98%) di kalangan professional PR bahwa kemajuan toknolohi seperti e-mail dan internet telah mempengaruhi cara kerja mereka.
  *Mayoritas (91%) percaya bahwa kini mereka berhubungan dengan lebih banyak orang dalam bisnis dan lingkungan professional mereka ketimbang sebelum ada e-mail. Hanya 7 persen yang tidak setuju dengan pernyataan ini.
  *Sebagian besar (90%) sepakat bahwa kemampuan cepat untuk menyampaikan komunikasi tertulis via e-mail dan akses ke informasi real-time melalui internet telah mempercepat langkah pembuatan keputusan dalam jurnalisme berita.
*Professional PR yang di survey dalam studi ini rata-rata menghabiskan waktu antara 5,8 hari perminggu… Sepertiganya (33%) mengatakan bahwa mereka online tujuh hari dalam seminggu.
  *Subjek juga ditanya apakah mereka akan memilih Koran harian, computer berkoneksi internet, radio, telepon atau televise apabila mereka tersesat di suatu tempat selama beberapa waktu yang lama dan hanya ada akses media-media tersebut. Hasilnya menunjukkan 69 persen memilih computer berinternet…

Dengan internet, praktisi PR dapat berkomunikasi dengan target yang lebih spesifik dan dapat menerapkan komunikasi dua arah menggunakan e-mail, forum online, atau media online lainnya dengan mudah dan cepat.
Misalnya,weblogs atau “blogs” dimulai sebagai jurnal elektronik pribadi di internet blogger dapat “mempublikasikan” pengamatan mereka, opini mereka, dan interpretasi mereka. Ketika anggota partai Democrat rapat di Boston dan anggota Partai Republik di New York untuk mengadakan konvensi masing-masing pada 2004, beberapa blogger yang mapan bekerja sebagai “media terpercaya” bersama wartawan dari beberapa kantor berita tradisional. Seperti diprediksikan oles seorang blogger. “Konvensi 2004 akan diingat sebagai konvensi blog; sebagaimana konvensi Republik 1952 diingat sebagai konvensi televisi, konvensi 1924 sebagai konvensi radio.”

2. Keunggulan e-PR 
*Melalui teknologi internet, para praktisi PR mampu langsung menjangkau audiens mereka tanpa harus          diintervensi oleh para penyunting naskah maupun para reporter yang bertindak sebagai penjaga pintu dan yang melakukan sensor terbitnya suatu informasi.
  *Membangun hubungan yang bersifat one to one secara cepat dan interaktif .
  *Lebih fleksibel & ekonomis dari PR yang dilakukan di dunia nyata.
  *Menyediakan informasi yang lengkap tentang institusi secara kontinyu dan konstan.
  Respon yang cepat.
 *PR konvensional bergantung pada perantara (reporter atau wartawan), sedang e-PR pesan-pesan koorporat langsung disampaikan kepada target public.
  *Membangun digital brand images.
  *Membina hubungan yang baik dengan berbagai media, melalui media center online.
  *E-PR digunakan sebagai sarana komunikasi pasar global.
  *Dapat langsung memperoleh feedback dari publik serta mengetahui secara langsung keinginan-keinginan mereka.
  *Mendukung departemen pemasaran melalui 3 R ; relations dengan berbagai target audiens, reputations melalui penggunaan teknologi modern, relevantions memberi informasi yang relevan dengan keinginan target audiens.



Daftar Pustaka:
Cutlip Scott M, Allen H.Center dan Glen M. Broom, 2009. Effective Public Relations edisi kesembilan Jakarta: Kencana. 
http://tixmich.blogspot.com/2010/12/peran-internet-bagi-online-pr.html
John V. Pavlik dan Shawn McIntosh, Converging Media: an Introduction to Mass Communication (Boston:Pearson-Allyn and Bacon,2004),16. 
 

2 komentar: